Jumat, 19 Oktober 2012

Ingin Sukses Berinvestasi, Ini Caranya

Siapkan dana darurat dan asuransi sebelum berinvestasi.
Senin, 8 Oktober 2012, 12:16 Nur Farida Ahniar

VIVAnews - Menabung dan investasi merupakan dua hal yang berbeda. Untuk menyiapkan tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan, tak cukup jika hanya sekadar menabung.

Menabung akan menghadapi risiko tergerus inflasi. Untuk itu, menabung sebaiknya hanya digunakan untuk menyimpan dana darurat atau keperluan sehari-hari.
Sementara itu, investasi bertujuan untuk menambah aset kekayaan, yang memiliki keuntungan melebihi tingkat inflasi. Beberapa contoh investasi seperti tanah, properti, saham, reksa dana, logam mulia, hingga koleksi seni.

Sebelum berinvestasi, ada berapa langkah yang harus Anda persiapkan. Perencana Keuangan dari Commonwealth Bank Indonesia, Edrin Sunandar, menjelaskan, sebelum memulai investasi, tentukan terlebih dahulu tujuan investasi. Tujuan ini seperti dana darurat, menyiapkan dana pendidikan, atau bahkan plesir keliling dunia beberapa tahun mendatang.

Setelah itu, siapkan terlebih dahulu dana darurat. Dana darurat ini penting untuk meng-cover kebutuhan darurat dan tak terduga. Besaran dana darurat ini tergantung masing-masing kondisi investor.
Untuk single, besarnya tiga kali biaya hidup bulanan, untuk yang sudah menikah, tujuh kali biaya hidup bulanan, dan bagi yang memiliki anak, menyediakan biaya hidup 9-12 kali.
"Selain dana darurat, jangan lupa memiliki proteksi dari asuransi kesehatan. Jika tak memiliki keduanya, rencana investasi bisa terganggu," ujar Edrin kepada VIVAnews.

Setelah dana darurat dan proteksi tercapai, hitung arus kas. Jangan lupa lunasi utang non produktif seperti cicilan kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA). Setelah itu, pilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko.

Edrin menjelaskan, salah satu cara mudah untuk berinvestasi adalah melalui reksa dana. Reksa dana adalah bentuk investasi dengan menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio efek. Reksa dana ini memiliki keunggulan, yaitu mudah dan tidak membutuhkan dana yang besar untuk memulai investasi.

Ia mengingatkan, setiap investasi selalu memiliki risiko. Risiko jika berinvestasi di reksa dana adalah jika saham yang diinvestasikan menurun atau bahkan mengalami kegagalan (issuer default).

Bagaimana memilih reksa dana? Edrin menyarankan agar investor memilih perusahaan manajer investasi yang terpercaya. Caranya, lihat bagaimana kinerja selama beberapa tahun terakhir, ukur pula berapa total dana yang telah dikelola.
"Saat ini, 15 manajer investasi menguasai 80 persen pasar reksa dana," ujarnya.

Ada beberapa jenis reksa dana seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, dan reksa dana terproteksi. Sementara itu, beberapa risikonya yaitu menurunnya nilai aktiva bersih, risiko likuiditas, pasar, wanpresstasi, perubahan peraturan, dan perpajakan.

Semakin lama melakukan investasi, hasilnya lebih optimal, meski dengan dana kecil, dibanding investasi dalam jangka pendek dengan dana lebih besar. "Jika tujuan investasi sudah terkumpul, masukkan ke deposito," ujarnya.

Edrin menyarankan, sebaiknya investasi dilakukan secara berkala (dollar cost averaging), agar tidak pernah pusing dengan pasar. Apa pun kondisi pasar, investor tetap melakukan pembelian reksa dana setiap bulannya.
Selain itu, dia melanjutkan, gunakan reksa dana berbeda untuk tujuan berbeda. Misalnya untuk menyiapkan dana pendidikan anak pertama dengan anak kedua agar tidak mengganggu tujuan yang lain. (art)


© VIVA.co.id - http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/357569-ingin-sukses-berinvestasi--ini-caranya

Enam Tips Investasi Properti

Bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan terus booming.
Sabtu, 13 Oktober 2012, 12:03 | Antique, Iwan Kurniawan

VIVAnews - Bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan terus booming hingga 2014 mendatang.
Pakar bisnis properti yang juga salah satu miliarder muda Indonesia, Bong Chandra memberikan tips untuk sukses terjun bisnis properti. Apa saja?

1. Time Value
Waktu dalam bisnis properti merupakan hal yang berharga. Harga properti di Indonesia relatif masih lebih murah dibandingkan negara-negara sekawasan, sehingga harga tanah di Indonesia terus naik setiap detiknya. Harga tanah yang tinggi, tidak masalah jika investor dapat memanfaatkan secara cermat time value ini.

Bong memberikan contoh berdasarkan pengalamannya. Ia membeli tanah seluas 2.500 meter persegi di daerah Bumi Serpong Damai (BSD) seharga Rp16 miliar.

Ia membeli tanah girik dengan pembayaran bertahap dan dalam waktu delapan bulan harga tanah telah naik 100 persen. Bong pun menjual tanah tersebut, dengan penjualan lebih dari Rp30 miliar kepada perusahaan swasta.

"Carilah tanah yang agak ribet seperti girik agar kita bisa mengulur waktu pembayaran. Ikat tanah tersebut dengan uang muka dibayar di depan notaris dan baru lunasi setelah proses sertifikat hak milik selesai yang memakan waktu panjang, harga tanah juga akan naik," kata Bong.

2. Gap Zone
Dalam suatu wilayah, harga properti berbeda-besa, ada yang mahal tapi di satu sisi ada juga yang murah yang disebut gap zone. Investor properti harus jeli melihat gap zone ini di suatu wilayah. "Di kelapa Gading ada ruko dijual Rp29 miliar, atau per meternya bisa Rp100 juta. Tetapi ada juga apartemen yang dijual seharga Rp10 juta per meter," katanya.

3. Future Development
Sebelum membeli tanah, cermati peta pengembangan tata kota di wilayah tersebut di setiap pemerintah daerah. Ia menjelaskan, harga tanah di Karawang naik berpuluh-puluh lipat karena pemerintah menjadikan Karawang sebagai kota industri.
Untuk itu, ia menyarankan cermati pembangunan jalan tol di wilayah tersebut, karena akses jalan dapat meningkatkan nilai tanah di wilayah tersebut.

4. Follow The King
Jika Anda merupakan investor properti bermodal pas-pasan, jangan pernah menjadi pionir di suatu daerah. Menjadi pionir, berarti menyiapkan investasi yang besar untuk edukasi pasar dan iklan.
"Untuk tahap awal jadi parasit dulu saja, jangan pernah jadi pionir. Ikuti gerakan raja, seperti Summarecon yang masuk ke Bekasi maka ikut juga masuk Bekasi, pasti harga properti akan naik gila-gilaan," ujarnya.

5. Buy High, Sell Higher
Jika harga properti di daerah tersebut telah tinggi namun strategis, tetap beli properti. Kalau ada kekuatan finansial yang kuat, maka menggoreng harga properti bisa dilakukan.
"Mahal itu relatif. Jika ada satu ruko yang dijual mahal dan terjual, otomatis harga ruko yang lain akan ikut tinggi. Beli lima ruko, satu ruko harga tinggi, maka empat ruko kita juga otomatis harganya ikut naik," katanya.

6. Switching Properti
Cari apartemen dan mal yang tidak laku maka harganya dapat lebih murah, lalu ubahlah fungsi mal atau apartemen tersebut dengan menjadi hotel atau function hall karena baik secara jangka panjang.
Atau, investor bisa menambah gimmick dengan mengubah strategi seperti peluncuran kembali dengan nama baru, unit-unit diperkecil dan memberikan program cicilan lebih panjang. (umi)


Sumber :
© VIVA.co.id - http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/359019-enam-tips-investasi-properti

Atur Strategi Sebelum Memulai Investasi

Investasi apa pun bisa dipastikan mengandung risiko.
Sabtu, 20 Oktober 2012, 06:47 | Arinto Tri Wibowo, Nina Rahayu

VIVAnews - Ketika seseorang merasa memiliki dana lebih, mereka akan berpikir bagaimana memanfaatkan dana lebih tersebut. Ada juga yang berpikir bagaimana memperbanyak atau meningkatkan nilai dari dana tersebut.

Investasi menjadi kata yang sudah tidak asing didengar, tapi sejauh mana memahami investasi yang sebenarnya. Atau, jika seseorang memiliki uang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk biaya hidup, dia bisa memilih untuk berinvestasi.

Ini berarti seseorang membeli aset dan diharapkan dari aset tersebut akan menghasilkan pendapatan. Ketika menjualnya, seseorang mengharapkan akan ada keuntungan.

Lalu, bagaimana dengan risiko berinvestasi? Investasi apa pun bisa dipastikan mengandung risiko. Sangat mungkin seseorang tidak mendapatkan pendapatan apa pun. Juga sangat mungkin bahwa seseorang akan rugi saat menjual investasi.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), ada beberapa tipe aset yang bisa dijadikan investasi:

Pertama, jika seseorang memiliki cukup uang, dia bisa membeli properti seperti rumah atau toko, mencari penyewa, menerima pendapatan sewa secara teratur, dan menjual properti tersebut di kemudian hari. Jika seseorang membeli properti di lokasi yang strategis, penyewa akan banyak yang tertarik untuk menyewa properti itu, dan pendapatan sewa otomatis akan naik.

Pada umumnya, nilai properti akan semakin meningkat seiring dengan waktu. Jadi, ketika seseorang menjualnya, dia bisa berharap akan menerima keuntungan. Sebagian orang menganggap dengan berinvestasi di properti, risiko investasinya rendah.

Kedua, seseorang bisa membeli kendaraan dan menyewakannya ke pihak lain. Seseorang akan mendapatkan uang sewa yang setara dengan biaya pemeliharaan dan keuntungan yang diinginkan. Tentu, dia harus membayar asuransi dan biaya perbaikan.
Untuk kendaraan, jumlah yang diterima saat seseorang menjualnya akan lebih rendah dibanding saat membelinya. Kendaraan bekas nilainya lebih rendah dibanding kendaraan baru.

Namun, di balik itu, ada beberapa kelemahan dari aset yang akan diinvestasikan. Di antaranya, aset-aset tersebut memerlukan dana dalam jumlah besar. Kebanyakan, orang tidak memiliki uang dalam jumlah besar. Dan sebagian orang juga tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk mengelola aset secara baik.

Nah, bagaimana jika seseorang tertarik berinvestasi di bidang lain? Di pasar keuangan seperti saham dan obligasi misalnya. Bagi pemula, apa yang harus diketahui?

Masyarakat dengan dana terbatas bisa memilih untuk berinvestasi di saham atau obligasi. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di aset tersebut, sebaiknya membaca prospektus yang dipublikasikan.

Selanjutnya, sebagai investor, seseorang baru bisa memutuskan tipe saham seperti apa yang akan dibeli.

Perlu diketahui, perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk memperoleh dana bagi kelangsungan bisnisnya. Saat investor membeli obligasi suatu perusahaan, dia akan menerima pembayaran bunga dari penerbit obligasi hingga jangka waktu tertentu (term of maturity).
Dengan kata lain, seorang pemegang obligasi (bondholder) menerima pendapatan tetap dari perusahaan, pada saat yang ditentukan, dan dengan tingkat suku bunga yang telah disepakati.

Umumnya, berinvestasi di obligasi dianggap lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, karena adanya pembayaran teratur yang telah disepakati.

Obligasi juga bisa diterbitkan oleh lembaga pemerintah. Obligasi pemerintah ini dianggap lebih aman dibanding obligasi perusahaan. Karena lebih aman, bunga yang dibayarkan menjadi lebih kecil dibanding bunga obligasi perusahaan.

Untuk itu, ini disarankan bagi investor yang tidak banyak mengetahui tentang seluk beluk investasi. Pada umumnya, investor cenderung membayar ongkos jasa atau fee ke manajer investasi yang profesional guna memilihkan obligasi atau saham dan selanjutnya dimasukkan dalam portofolio reksa dana.

Risiko berinvestasi di reksa dana hampir sama dibandingkan bila berinvestasi secara langsung pada obligasi atau saham. Oleh karena itu, investor juga bergantung pada keahlian manajer investasi untuk memilih obligasi atau saham yang tepat. (umi)


Sumber :
VIVA.co.id - http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/360755-atur-strategi-sebelum-memulai-investasi

Senin, 01 Oktober 2012

6 Kebiasaan yang Dilakukan Orang Sukses di Pagi Hari

Sukses dalam karir dan bisnis menjadi impian semua orang.

Helda Hermawan, Senin, 1 Oktober 2012, 19:44 WIB

Sukses dalam karir dan bisnis menjadi impian semua orang. Bagaimana untuk meraih kesuksesan tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, usaha keras, kerja cerdas, keuletan dan doa. Dibalik usaha – usaha seseorang mencapai kesuksesan, ternyata ada beberapa kebiasaan pagi hari yang dilakukan oleh orang sukses seperti yang dikutip dari Times of India.
Dengan kebiasaan – kebiasaan ini, orang akan bisa mengelola waktu lebih produktif, teratur, efektif dan efisien. Untuk bisa mencapai sukses yang kita impikan, tidak ada salahnya mengikuti kebiasaan baik mereka.

Tidak menghabiskan waktu untuk hal tidak penting
Seringnya, yang dilakukan orang pertama kali pada awal waktu kerjanya adalah mengecek email. Setelah mengecek kita akan sibuk membalas dan mengecek email berikutnya. Padahal ada hal yang lebih produktif yang bisa dilakukan di saat kondisi dan suasana masih segar. Seperti yang dilakukan pemilik Tumblr, David Karp, berusaha untuk tidak mengecek emailnya sebelum pukul 10 pagi. Begitu juga pemilik Keepcup, AbigailForsyth, mencoba untuk tidak mengadakan rapat di jam yang sama. Mereka lebih memilih untuk melakukan pekerjaan yang lebih menguntungkan dengan menyapa rekan-rekan bisnisnya di pagi hari.

Fokus pada tujuan besar atau utama
Sangat penting bagi Anda untuk selalu ingat dengan target dan tujuan besar setiap paginya. Dengan mengingatnya, Anda akan lebih mudah melakukan misi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi Anda. Hal ini penting agar pekerjaan yang sedang dan akan Anda lakukan tidak melenceng dari target yang telah Anda tetapkan.

Meluangkan waktu untuk memilah pekerjaan
Pekerjaan akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan dengan skala prioritas. Sebelum melakukan beberapa pekerjaan, sempatkan untuk memilih dan memilah pekerjaan paling penting yang akan diselesaikan terlebih dahulu.

Melakukan hal yang paling berat lebih awal
Terkadang orang akan memilih pekerjaan yang mudah dulu sebagai ‘pemanasan’ dan menunda pekerjaan yang berat dan pekerjaan yang tidak disukai. Tetapi menurut buku manajemen waktu ‘Eat That Frog’, sebaiknya kita memilih pekerjaan yang berat di awal waktu sehingga apabila ada hal yang buruk, kita masih punya banyak waktu untuk menyelesaikannya.

Memikirkan orang di sekitar
Saat bekerja secara individual terkadang kita melupakan orang – orang di sekitar kita. Pikirkanlah efek pekerjaan yang sedang Anda lakukan bagi mereka. Misalnya kita menuntut pihak General Affair menyiapkan keperluan kita pada saat yang kita tetapkan, padahal ada pekerjaan penting lain yang sedang mereka kerjaan. Manajemen waktu sangat penting agar hubungan dengan pihak lain / rekan kerja menjadi harmonis.

Memanfaatkan waktu senggang
Bekerja memang tidak harus ‘on’ 24 jam. Ada saat kita butuh istirahat untuk relaks. Tetapi akan sangat baik bila Anda bisa memanfaatkan waktu senggang untuk tetap produktif walaupun hanya melakukan hal – hal ringan yang tidak menguras tenaga dan pikiran. Misalnya di pagi hari saat minum kopi atau teh atau saat sedang di atas transport umum Anda bisa membuat ‘to do list’ yang akan dilakukan hari ini.


Sumber : http://parkirgratis.com/6-kebiasaan-yang-dilakukan-orang-sukses-di-pagi-hari#ixzz2868CpFMc

Translate